Rabu, 26 Juni 2013

Tanda-Tanda Tubuh Saat Anda Kekurangan Vitamin

Bisa dibilang kalau tubuh manusia adalah mesin yang paling pintar, pasalnya tiap ada sesuatu yang tidak sesuai pasti tubuh akan memberikan sinyal. Namun sadarkah kita saat sinyal-sinyal itu terjadi, kita sedang kekurangan asupan vitamin dalam tubuh? Berikut adalah sinyal-sinyal yang sering muncul namun kerap diabaikan setiap orang. 

  • Kuku mudah patah. Kemungkinannya adalah akibat kekurangan zat besi, zink dan asam lemak esensial. Sebaiknya konsumsi daging, kacang-kacangan dan ikan. Jangan anggap remeh bila kuku Anda patah. Biasanya memang keadaan seperti ini disebabkan karena kuku dalam kondisi kering. Namun jangan terus menerus Anda biarkan keadaan seperti ini, karena bisa saja ini merupakan indikasi bahwa Anda terkena penyakit tiroid.

  • Mata terasa kering. Mata yang terasa kering sering dikaitkan oleh air mata tidak dapat melapisi mata dengan baik. Atasi masalah ini dengan mengonsumsi vitamin A dan asam lemak esensial. Mulailah untuk mengkonsumsi sayuran atau buah yang berwarna hijau, kuning atau orange. 

  • Pecah-pecah di bagian ujung mulut. Penyebabnya dapat terjadi dikarenakan kekurangan zat besi, vitamin B12, B6 dan asam folat. Atasi masalah ini dengan mengonsumsi daging, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau. 

  • Bibir pecah-pecah. Bibir pecah-pecah yang sering adalah indikasikan tubuh kita mengalami panas dalam, disebabkan karena kekurangan vitamin B2. Atasi masalah ini dengan konsumsi daging dan aneka produk susu. 
  • Kulit memerah di wajah berminyak. Kemungkinan kekurangan vitamin B2, B6, zink atau asam lemak esensial. Atasi masalah ini dengan konsumsi daging, ikan, unggas dan kerang. 
  • Jerawat. Timbulnya jerawat selain bisa disebabkan karena kotoran yang menghambat di pori-pori kulit wajah, kemungkinan lainnya juga bisa karena kekurangan vitamin B kompleks, vitamin E dan asam lemak esensial. Atasi masalah ini dengan konsumsi produk hewani, sereal, unggas dan makanan 
  • Rambut tipis. Kemungkinan kekurangan zat besi atau zinc. Atasi masalah ini dengan konsumsi daging, kacang-kacangan,produk susu dan kerang. 
  • Ketombe. Kulit kepala yang berminyak serta kotoran yang menempel di rambut dapat menyebabkan ketombe. Tapi, ternyata selain itu ketombe juga dapat disebabkan karena Anda kekurangan vitamin C, B6, zink dan asam lemak esensial. Atasi masalah ini dengan konsumsi buah-buahan seperti jeruk, daging, ikan, unggas dan produk susu. 
  • Mata merah. Mata yang merah seringkali kita indikasikan karena kelelahan atau kemasukan debu. Namun, ternyata mata merah juga mengindikasikan bahwa Anda kemungkinan kekurangan vitamin A dan B2. Atasi masalah ini dengan konsumsi produk susu, daging, buah atau sayuran berwarna orange dan hijau. 
  • Luka lambat sembuh. Kemungkinan kekurangan zinc. Atasi masalah ini dengan konsumsi produk susu dan kerang.

Penyebab Kembalinya Berat Badan Sesudah Menjalani Diet


Siapa bilang mereka yang overweight tidak bisa menurunkan berat badannya dengan diet? Namun masalah yang timbul kemudian pasca melakukan diet ketat adalah, susahnya mempertahankan berat badan ideal. Menurut sebuah studi di University of Melbourne, sulitnya orang-orang overweight mempertahankan berat badan hasil diet karena tubuhnya mengalami perubahan hormon selama melakukan diet. Begitu sekiranya fakta yang diketemukan oleh peneliti Joseph Proietto dan team-nya dari University of Melbourne menemukan bahwa orang overweight yang melakukan diet selama setahun memang mengalami penurunan berat badan,tetapi penurunan berat badan itu juga memperlambat metabolismenya yang kemudian mempengaruhi sejumlah hormon.

Hormon utama yang terkait dengan metabolisme yang melambat itu adalah Leptin yang turun kadarnya. Ketika kadar leptin turun, maka akan menyebabkan peningkatan nafsu makan. Hormon lain yang berubah karena metabolisme melambat setelah diet adalah Ghrelin, hormon yang merangsang rasa lapar.

Penelitian yang dilakukan melibatkan sejumlah orang dengan berat badan rata-rata 94 Kg. Pada awal penelitian, Proietto mengukur tingkat hormon peserta dan menilai rasa lapar dan selera peserta setelah makan telur rebus, roti panggang, mentega, jus jeruk dan biskuit untuk sarapan.

Peserta penelitian kemudian menghabiskan 10 minggu dengan makanan berkalori sangat rendah, yaitu 500-550 kalori per hari. Hal tersebut dimaksudkan untuk membuat peserta penelitian kehilangan 10 persen dari berat badan. Bahkan, ada peserta yang kehilangan berat badan sekitar 14 persen atau 29 kg.


Sesudahnya tingkat hormone mereke kembali diukur dan ternyata ada perubahan pada tingkat hormon dan menyebabkan peningkatan selera makan, sehingga peserta penelitian merasa lebih lapar daripada ketika penelitian dimulai. Peserta kemudian melakukan program diet yang dimaksudkan untuk menjaga berat badannya. Setahun kemudian para peserta penelitian mengalami peningkatan berat badan lagi meskipun telah melakukan diet untuk mempertahankan hasil penurunan berat badan tersebut.

Hormon leptin berfungsi untuk memberitahu otak berapa banyak lemak tubuh yang ada. Hormon tersebut akan turun sekitar dua pertiga segera setelah kehilangan berat badan. Ketika kadar leptin turun, maka akan menyebabkan peningkatan nafsu makan dan metabolisme yang melambat. Setahun setelah diet, kadar leptin masih sepertiga lebih rendah daripada pada awal penelitian. Namun, kadar leptin meningkat setelah peserta tidak dapat mempertahankan berat badannya. Hormon lain yang merangsang rasa lapar, yaitu ghrelin, yang juga berubah setahun kemudian. Sehingga menyebabkan selera makan peserta penelitian lebih kuat dari pada awal penelitian.